Senin, 21 September 2015
Beberapa alasan Teknik Industri machung sangat diperlukan
Mahasiswa memiliki peranan besar dalam menentukan intensitas perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Mahasiswa memiliki peran yang jelas ketika perekonomian menghadapi era perdagangan bebas, dimana siklus produk relatif pendek dan sangat ditentukan oleh selera konsumen, mengharuskan setiap pelaku bisnis memiliki akses yang cukup terhadap pasar dan kemampuan inovasi produk, guna meningkatkan daya saingnya. Hal yang perlu dilakukan mahasiswa adalah dengan menumbuhkan usaha menengah yang kuat dalam membangun struktur industri, yang di dalamnya terdapat mahasiswa sebagai faktor pendukung utama. Dengan memperhatikan posisi strategis dan keunggulan yang dimilikinya, usaha menengah layak untuk didorong sebagai motor pengembangan UKM dalam persaingan bebas. Hal ini karena potensi mahasiswa di dalamnya yang mampu memberikan pelatihan dan sumbangan pemikiran: strategi, prediksi lingkungan dan mobilitas pasar, serta bantuan modal usaha melalui kerjasama.
Kami sebagai mahasiswa TIN (Teknik Industri) Universitas Machung Malang mempelajari tentang effisiensi dan effektifitas sebuah proses produksi. Teknik Industri sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang desain, perbaikan dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia ,bahan-bahan, informasi, peralatan serta energi. Dengan demikian mahasiswa TIN dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajarinya untuk membantu UKM. Sebagai contoh mahasiswa TIN dapat membantu mengatur layout kerja, sistem supply chain produksi, perencanaan produksi, memberikan ide tentang desain produk, hingga membantu dalam memasarkan barang buatan UKM itu sendiri.
Peran mahasiswa teknik industri memberikan banyak kontribusi bagi kehidupan manusia. Sebagai hasil dari proses berfikir teknik industri diarahkan untuk melayani manusia. Teknik industri memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam berbagai proses produksi, termasuk penggunaan mesin, material, waktu, sumber daya manusia, dan sebagainya. Teknik industri juga memiliki manfaat dalam pembuatan sistem kerja yang efektif dan efisien agar produksi barang di perusahaan kecil menengah berjalan lancar.
Alasan alasan UKM harus dikembangkan
Akhir akhir ini seperti yang kita ketahui media sosial dan segala jenis teknologi yang berkaitan dengan informasi sangat mudah kita jumpai. Bahkan gaya hidup kita tidak bisa lepas dari teknologi informasi. Semakin maraknya teknologi informasi yang beredar merupakan kesempatan yang menarik bagi seseorang untuk memasarkan barang daganganya menggunakan teknologi informasi. Selain itu dengan perkembangan zaman dan keadaan ekonomi yang sulit memunculkan keinginan seseorang untuk membuat sebuah usaha sendiri berbentuk UKM (Usaha Kecil Menengah). Namun UKM memiliki banyak kendala seperti keterbatasan modal kerja, sumber daya manusia yang rendah, dan kurangnya kemampuan dalam bidang teknologi. Perkembangan UMKM di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai persoalan sehingga menyebabkan lemahnya daya saing terhadap produk impor. Persoalan utama yang dihadapi UMKM, antara lain keterbatasan infrastruktur dan akses pemerintah terkait dengan perizinan dan birokrasi serta tingginya tingkat pungutan. Dengan segala persoalan yang ada, potensi UMKM yang besar itu menjadi terhambat.
Meskipun UMKM dikatakan mampu bertahan dari adanya krisis global namun pada kenyataannya permasalahan-permasalahan yang dihadapi sangat banyak dan lebih berat. Hal itu dikarenakan selain dipengaruhi secara tidak langsung krisis global tadi, UMKM harus pula menghadapi persoalan domestik yang tidak kunjung terselesaikan seperti masalah upah buruh, ketenaga kerjaan dan pungutan liar, korupsi dan lain-lain. Permasalahan lain yang dihadapi UMKM, yaitu adanya liberalisasi perdagangan, seperti pemberlakuan AFTA (ASEAN Free Trade Area) . Disisi lain, Pemerintah telah menyepakati perjanjian kerja sama AFTA ataupun perjanjian lainnya, namun tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu kesiapan UMKM agar mampu bersaing. Sebagai contoh kesiapan kualitas produk, harga yang kurang bersaing, kesiapan pasar dan kurang jelasnya peta produk impor sehingga peletakan persaingan lebih jelas. Kondisi ini akan lebih berat dihadapi UKM Indonesia pada saat diberlakukannya ASEAN Community yang direncanakan tahun 2015. Apabila kondisi ini dibiarkan, UKM yang disebut mampu bertahan hidup dan tahan banting pada akhirnya akan bangkrut juga. Oleh karena itu, dalam upaya memperkuat UKM sebagai fundamental ekonomi nasional, perlu kiranya diciptakan iklim investasi domestik yang kondusif dalam upaya penguatan pasar dalam negeri agar UKM dapat menjadi penyangga perekonomian nasional.
Guna memenangkan persaingan, UMKM juga harus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Pada dasarnya dengan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan kinerja sehingga lebih efektif dan efisien. Jadi meskipun ada sedikit perbedaan cost dengan sistem tradisional, UMKM dapat menikmati fasilitas dari IT yang akan memberikan return yang sepadan. Dengan IT UMKM akan lebih siap untuk bersaing tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dengan produk-produk luar negeri. Kita dapat bersaing dari segi kualitas, pengemasan, dan kecepatan operasi perusahaan serta yang lebih penting lagi adalah dalam pemasaran produk UMKM.
Teknologi informasi merupakan bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Melalui pemanfaatan teknologi informasi ini, perusahaan kecil maupun menengah dapat memasuki pasar global. Perusahaan yang awalnya kecil seperti toko buku Amazon, portal Yahoo, dan perusahaan lelang sederhana Ebay, ketiganya saat ini menjadi perusahaan raksasa hanya dalam waktu singkat karena memanfaatkan teknologi informasi dalam mengembangkan usahanya. Hal positif yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan jaringan internet dalam mengembangkan usaha adalah dapat mempertinggi promosi produk dan layanan melalui kontak langsung, kaya informasi, dan interaktif dengan pelanggan, menciptakan satu saluran distribusi bagi produk yang ada, biaya pengiriman informasi ke pelanggan lebih hemat jika dibandingkan dengan paket atau jasa pos, waktu yang dibutuhkan untuk menerima atau mengirim informasi sangat singkat, hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik. Oleh karena itu, agar UMKM di Indonesia dengan segala keterbatasannya dapat berkembang dengan memanfaatkan teknologi informasi, perlu dukungan berupa pelatihan dan penyediaan fasilitas. Tentu saja tanggungjawab terbesar untuk memberi pelatihan dan penyediaan fasilitas ini ada di tangan pemerintah, disamping pihak-pihak lain yang punya komitmen, khususnya kalangan perguruan tinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)